konsep ideologi menurut Karl Manheim
Rahmi Faradila
20107020017
Sosiologi A
Karl Mannheim
adalah seseorang sosiolog kelahirang hongaria. Mannheim lahir pada tanggal 27
maret 1893 di Budapest, Hongaria. Budapest adalah ibu kota dan kota terbesar di
Hongaria, serta merupakan kota terbesar di Uni Eropa berdasarkan jumlah
penduduk di batas kota. Ia lahir dari keluarga yahudi kelas menengah, ayahnya
adalah orang hungaria yang bekerja sebagai produsen tekstil, sedngkan ibunya
berkebangsaan jerman. Ia belajar di universitas Budapest serta di Berlin,
Paris, dan Heidelberg. Di universitas Budapest, ia memperoleh gelar doktor
dalam bidang filsafat. Pada 1914 ia menghadiri kuliah oleh georg simmel. Karl
mannheim meninggal pada tanggal 9 januari 1947. Tokoh paling berpengaruh yang
menjadi landasan pemikiran mannhein adalah karl marx. Keterlibatan awal
Mannheim dengan kerangka analisis marxian, menyatu dengan pengaruh weber,
Scheler, Husserl, Lederer, lukacs dan lain-lain, memuncak dalam sosiologi
pengetahuannya. Para penganut Mannheimis radikal menekan bahwa semua aspek
budaya dipengaruhi oleh kondisi sosial (Morley, 1969, p.8).
Saya memahami konsep
ideolog menurut Karl Mannheim dari buku Ideology and Utopia, buku ini pertama
kali diperkenalkannnya. Secara ringkas, sosiologi pengetahuan berupaya
menelisik latar belakang pemikiran, pemahaman berikut teori yang dicetuskan
oleh tokoh-tokoh dalam ranah keilmuan sosial-humaniora. Asumsi yang dibangun
sosiologi pengetahuan adalah berbagai produk keilmuan layaknya pemikiran atau
teori yang dicetuskan oleh tokoh-tokoh ilmu sosial-humaniora seyogyanya dilatar
belakangi oleh situasi dan kondisi objektif yang ada atau realitas itu sendriri
mengingat kultur baconian yang telah disepakati bersama dalam tataran
prkembangan ilmu pengetahuan. Karl mannheim banyak memebrikan konstribusi terhadap keilmuan sosiologi, salah satu karya
bukunya adalah ideology and utopia (an introduction to the sociology of
knowladge). Buku ini termasuk
menjelaskan tentang analisis yang tajam tentang sosiologi pengetahuan. Dan Karl
Mannheim mengatakan bahwa pengetahuan itu tidak obyektif dan universal, tapi
pengetahuan itu bersifat sosial, politis, dan historis. Pengetahuan seseorang
itu berkaitan dengan cara hidup dan tempat seseorang yang bersangkutan. Karena
itu pengetahuan selalu terkait dengan kepentingan kepentingan subyektif
seseorang.
Pemikiran yang
biasa disebut ideologis adalah dalam bentuk krisis sosial seperti banyak
terjadi sekarang ini ada kelompok yang berkepentingan mempertahankan kondisi
sosial yang mapan. Dan ada juga kelompok yang di maksud utopia menurut mannheim
adalah wujud pemikiran dari kelompok yang menghendaki perubahan sosial dengan
merobohkan tatanan sosial yang ada. Saya ambil contoh dalam kehidupan
sehari-hari saya adalah melaksanakan sholat berjamaah baik di masjid maupun di
rumah, karena beribadah merupakan salah satu komunitas sosial. Di dalam masjid
terdapat interaksi dari setiap orang, dan banyak sekali proses-proses sosial
yang terjadi dan melibatkan banyak orang. Ayat-ayat al-qur’an yang di lantunkan
di masjid bukan hanya di dengar oleh masyarakat, melainkan di praktekkan di
dunia nyata, di pahami makna demi makna, di pelajari isi kandunggannya supaya
hidup kita tidak hanya di landasi oleh nafsu saja melainkan iman juga yang ada
didalam masjid. Dan mereka mendapatkan mu’jizat yang tidak mereka pikirkan
sebelumnya setelah bertawakkal kepada Allah SWT.
Hamka. (2020). Sosiologi Pengetahuan: Telaah atas pemikiran Karl Menheim
Komentar
Posting Komentar