Analisis Percakapan Etnometodologi Harold Garfinkel

Rahmi faradila

(20107020017)

Seperti kebanyakan orang yang beranjak dewasa selama depresi dan kemudian perang dunia II, Harlod Garfinkel menempuh alan yang sulit untuk memasuki sosiologi. Garfinkel lahir di newark, New Jersey, pada 29 Oktober 1917. Ayahnya adalah pembisnis kecil yang menjual barang-barang rumah tangga kepada para imigran dengan sistem pembayaran angsuran. Sementara ayahnya sangat ingin agar dia mempelajari perdagangan, harold ingin memasuki perguruan tinggi. Memang ia memasuki bisnis ayahnya tetapi ia juga mulai mengambil khursus bisnis di Universitas Newark yang pada waktu itu belum di akreditas. Oleh karna khursus itu cendrung di ajar oleh para mahasiswa lulusan sarjana Universitas Columbia, mereka berkualitas tinggi dan karna para mahasiswa itu kurang pengalaman praktis, kursus itu sangat teoritis. Lulus pada 1939, di Georgia pedesaan dia mengetahui bahwa Universitas Calorina Utara mempunyai program sosiologi yang juga di orientasikan kepada peningkatan proyek-proyek kerja publik seperti yang sudah ia masukinya. Mengikuti program itu dengan beasiswa, Garfinkel memilih Guy Johnson sebagai penasihat tesisnya dan perhatian Jhonshon pada hubungan-hubungan ras membuat tesis masternya berkenaan dengan pembunuh antar ras.




Harold Garfinkel, memperkenalkan etnometodologi sebagai suatu kajian dan metode untuk pertama kalinya pada 1967, lewat karyangnya yang berjudul “Studies in Etnomethodology” karya tersebut langsung mendapatkan kritikan secara terus menerus dari para akademis sosial. Etnometodologi menurut Garfinkel (dalam Rizter 2014, 302) memusatkan perhatian pada organisasi sehati-hari. Etmetodelogi berpandanan bahwa kegiatan yang dilakukan individu dilakukan sehari-hari dan relatif tanpa berfikir (Rizter 2014, 302). Hal ini menajdi fokus utama Etnometodologi tidak pada struktur, namun memfokuskan bagaimana individu membangun kesadaran dan pemahaman akan struktur.

Menurut pemahaman saya Garfinkel sepanjang hayatnya memfokuskan mengenai permaslahan-permaslahan konseptual yang menajdi topik utama sosiologi, isu ini ialah mengenai tindakan sosial, hakekat intersubjektivitas dan pembentukan pengetahuan secara sosial. Grafinkel mengeksplorasi bidang ini melalui sifat-sifat dasar dan penalaran praktis. Studi ini dimaksudkan untuk memisahkan antara teori tindakan dari kesibukan tradisionla yang bergulat dengan masalah motivasi. Salah satu jenis etnometodologi adalah analisis percakapan, tujuan analisis percakapan adalah untuk memahami secara rinci struktur fundamental interaksi melalui percakapan. (Zimmerman, 1988:429). Percakapan didefinisikan dalam arti yang sama dengan unsur dasar persepektif etnometodologi. Percakapan adalah aktivitas interaksi yang menunjukkan aktivitas yang stabil dan teratur yang merupakan kegiatan dapat di analisis.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah setiap harinya selalu memulai percakapan dengan kedua orang tua, entah dengan membangunkan saya untuk melakukan sholat shubuh, atau dengan menawrkan kedua orang tua saya untuk sarapan terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan di luar rumah. Karna dengan setiap harinya terbukanya percakapan dengan kedua orang tua kita, kita bisa memiliki hubungan yang sangat erat dengan keduanya, walaupun mempunyai kesibukan masing-masing disetiap harinya.

Referensi:

https://www.sosiologi79.com/2017/04/harold-garfinkel.html?m=1

Susilo, D. (2017). Etmetodologi Sebagai Pendekatan Baru Dalam Kajian Ilmu Komunikasi. Jurnal Studi Komunikasi , 62-67.

https://solehhamdani.wordpress.com/sosiologi/etnometodologi/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELALU BERUSAHA DEMI MEMBAHAGIAKAN ORANG SEKITAR TEORI PRAKTIK PIEERE BOURDIEU

TEORI KONFLIK DIALEKTIKA RALF DAHRENDORF