TEORI KONFLIK RANDALL COLLINS
Nama: Rahmi Faradila
Nim: 20107020017
Sosiologi A
Randall Collins adalah putra dari Departemen Luar Negeri. Randall Collins lahir pada 29 Juli 1941 dan kini berusia 79 tahun. Ia mulai sebagai sosiolog sejak usia dini. Ia dibesarkan dalam keluarga dengan latar belakang pemerintahan. Sebagai seorang anak, ia menghabiskan lebih banyak waktu di Berlin pada akhir Perang Dunia II. Randall Collins mengunjungi Moskow, Jerman dan Amerika Selatan. Sebagai putra seorang diplomat, ia secara alami tertarik pada gagasan Goffman, gagasan depan dan belakang yang biasa ditemukan dalam diplomasi. Ayahnya bekerja untuk intelijen militer pada akhir Perang Dunia II dan kemudian bergabung dengan Departemen Luar Negeri sebagai perwira luar negeri. Salah satu kenangan pertama saya adalah saya tiba di Berlin pada musim panas 1945 untuk mengunjunginya. Karyanya yang paling terkenal adalah sebuah buku berjudul Sosiologi Konflik, diterbitkan pada tahun 1975. Dalam buku ini, Randall Collins memberikan penjelasan tentang konflik tersebut. Randall Collins adalah murid Talcott Parsons. Ide-idenya dipengaruhi oleh Talcot, Weber dan Herbert Bullmer.
Menurut pemahaman saya penjelasan konflik
Randall collins dimulai menurut analisisnya terhadap struktur sosial yang ada. Menurut
collins konflik adalah proses sentral pada kehidupan sosial sebagai akibatnya
dirinya mengungkapkan bahwa perhatiannya dalam teori perseteruan sifatnya tidak
ideologis, maksudnya ini merupakan bahwa Collins tidak mengawali pandangannya
bahwa perseteruan itu baik atau buruk, sebab merupakan bahwa dirinya menentukan
perseteruan menjadi penekanan dari landasan yang realistik. Collins mendekati
perseteruan berdasarkan sudut pandang individu atau mikro. lantaran menurutnya
akar teoritisnya terletak pada fenomenologi dan etnometodologi, tetapi meskipun
Collins menganalisis teori dalam tingkat individual dan berskala kecil, dirinya
pun menyadari bahwa sosiologi tidak hanya menganalisis tingkat mikro saja,
namun makro juga, hal ini dikarenakan bahwa teori perseteruan tidak akan
berhasil bila tanpa menganalisis tingkat masyarakat. Collins melihat bahwa
struktur sosial tidak akan pernah sanggup dipisahkan menggunakan aktor yg
membentuk hal tersebut, dan pola interaksinya merupakan esensi struktur sosial.
Menurut Collins aktor bukan dipaksa sang kekuatan eksternal, namun aktor lah yg
terus menerus membangun ulang organisasi sosial. Collins melihat struktur
sosial menjadi pola hubungan dari pada menjadi kesatuan eksternal dan imperatif.
Salah satu contohnya organisasi di pondok
saya waktu itu, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan jabatan yang terlihat
tinggi supaya banyak orang yang menyegani mereka. Padahal seharusnya mereka
sesama anggota saling menghragai dan menerima jabatan apa saja yang akan mereka
dapat bisa di terima dengan baik dan di jalankan dengan ikhlas. Percuma saja
mempunyai jabatan tinggi tapi tidak bisa menjalankan dengan baik, itu akan
berpengaruh kepada anggota lain yang melihatnya.
Referensi:
Laswanto, D. Y. (2016).
TEORI KONFLIK YANG LEBIH INTEGRATIF.
Komentar
Posting Komentar